Sabtu, 07 Juni 2008

Sensitif Terhadap Perubahan dan Manajemen Perubahan


oleh : Famella Tia D S (F1B006070)

Sebelumnya saya ingin menceritakan tentang seekor katak yang terjatuh kedalam sebuah panci besar berisi air yang sedang dipanaskan. Semula air tak terasa panas dan ia sangat menikmati. Tetapi tanpa ia sadari lama kelamaan air itu semakin panas. Lalu katak itupun mati dalam air mendidih. Lain cerita jika katak itu langsung dilempar kedalam air panas. Mungkin ia akan segera melompat keluar.

Kisah tersebut menggambarkan betapa penting bersikap sensitif terhadap perubahan. "Become a student of change. It is the only thing that will remain constant. – Menjadi pelajar perubahan merupakan satu hal yang abadi," kata Anthony J. D'Angelo, penulis The College Blue Book. Bila kita sudah berhasil mencapai target, bukan berarti kita bisa tidur lagi tetapi kita harus terus belajar supaya lebih peka dan selalu siap berubah.

Contoh dalam realitas dunia bisnis, dulu Motorola merajai pasar handphone di dunia. Tetapi posisi Motorola terus merosot karena tidak peka terhadap perubahan permintaan pasar. Berbeda dengan Nokia dan Ericson yang kini sukses mengusai pasar telepon selular karena selalu menciptakan produk unggulan terbaru dan masing-masing memiliki keunikan tersediri.

Contoh lain adalah IBM yang dulu pernah menguasai pasar komputer di dunia. Tetapi karena produk tersebut kurang mengerti permintaan pasar, maka posisinya berangsur tergeser. Posisi tersebut kini dikuasai inovasi dan kreasi Apple dan Microsoft. Sebenarnya masih banyak contoh lain yang menggambarkan pasang surut di dunia bisnis karena sangat dipengaruhi oleh inovasi dan kreativitas sejalan dengan perubahan dan keinginan pasar itu sendiri.

Dengan kata lain, kepekaan terhadap perubahan memungkinkan kita terus berkembang dan berhasil. Sebagaimana Mark Victor Hansen mengatakan, "You must be on top of change or change will be on top of you. – Anda harus berada diatas perubahan, atau perubahan itu menggilas Anda." Tetapi ada beberapa hal yang harus kita perhatikan untuk memanajemen perubahan yang senantiasa kita upayakan supaya berdampak positif atau tidak menciptakan tekanan negatif terhadap kehidupan kita.

Tips pertama memanajemen perubahan adalah mengenali diri sendiri, keadaan di sekitar dan tujuan yang ingin kita capai. Cara tersebut memudahkan kita mendapatkan ide cemerlang untuk menciptakan sesuatu yang berbeda. Selanjutnya ide-ide tersebut akan sangat membantu kesiapan kita dalam melangkah dan bahkan mencintai perubahan itu sendiri.

Sebagai gambaran misalnya saya terjebak pusaran arus sungai yang sangat kuat dan pasti menenggelamkan saya. Jika saya bertahan diatas permukaan dengan segala kekuatan yang saya miliki tentu saya tidak akan bertahan lama hidup, maksimal mungkin hanya 1-2 menit. Tetapi kemungkinan saya masih bisa selamat jika saya pergunakan seluruh kekuatan yang saya miliki untuk mengikuti pusaran air sampai suatu ketika arus tersebut membawa saya ke permukaan.

Contoh ketika terjadi krisis multi dimensi sejak tahun 1997, waktu itu semua dunia usaha terpuruk khususnya yang bermodal besar. Kita pasti hanya mampu bertahan sebentar jika menantang arus perubahan akibat krisis multi dimensi tersebut. Tetapi bila kita cukup memahami dan mengikuti kemana arus perubahan itu, memahami tujuan yang ingin kita capai yaitu keberhasilan dan segala sesuatu yang sangat dibutuhkan pasar, tentu akan muncul ide cemerlang untuk sebuah peluang prospektif. Artinya dengan memanfaatkan arus perubahan dan kondisi yang terbentuk akibat perubahan itu mungkin kita lebih mampu bertahan dan sampai ke tujuan.

Tip kedua adalah memandang positif setiap kesempatan dan kemungkinan baru. Hal itu bermanfaat bagi kita supaya lebih menghargai waktu yang sedang kita miliki. Langkah tersebut seringkali juga bermanfaat bagi kita lebih memahami pelajaran dan hubungan baru supaya kehidupan kita menjadi lebih stabil, sehat, kaya, dan bahagia.

Tip ketiga dalam memanajemen perubahan adalah memperkuat dasar-dasar personal. Artinya melakukan aktifitas yang dapat kembali memfokuskan diri terhadap target. Misalnya saya pribadi meluangkan waktu untuk belajar, bermeditasi atau beribadah, dan berolah raga, karena aktifitas tersebut memperkuat komitmen saya untuk selalu menjadi lebih baik. Berdasarkan penelitian juga disebutkan bahwa orang-orang yang senang berlatih memiliki mental lebih baik untuk berkreasi dan meraih kesuksesan.

Tip ke 4 adalah meluangkan waktu untuk mengoreksi langkah-langkah yang sudah kita tempuh. Bila kita bertumbuh itu sangat memungkinkan kita berbuat kesalahan, dan dari sanalah kita belajar. Kemudian segeralah kembali mencoba dengan cara yang baru, benar dan sistematis supaya tidak terjadi kesalahan yang sama. "Unless you change how you are, you will always have what you've got. – Kecuali jika Anda mengubah cara Anda, maka Anda akan selalu mendapatkan impian Anda,"
kata Jim Rohn.

Tip ke 5 adalah membuat jadwal yang terorganisir dengan baik. Kita mungkin cukup disiplin mengerjakan hal-hal penting. Tetapi bila kita mencatat jadwal tersebut, itu akan lebih memastikan kita menjalankan langkah-langkah perubahan dengan benar atau tidak tergoda untuk melakukan tindakan yang sia-sia.

Secara garis besar Heraclitus menyimpulkan bahwa tidak ada yang abadi di dunia ini kecuali perubahan. "There is nothing permanent except change," katanya. Mungkin dulu kita sering kali menghubungkan perubahan dengan perasaan ketakutan dan ketidakpastian. Tetapi bila kita memberi kesempatan atau waktu untuk membiasakan diri memanajemen perubahan dengan baik, maka lambat laun kita akan lebih peka bahkan menikmati perubahan tersebut sekaligus berhasil mencapai impian- impian yang kita dambakan. Perubahan itu abadi dan kunci suksesnya adalah tetap berpikir dan bersikap positif supaya kita dapat menemukan sesuatu yang baru yang membuat kita semakin sukses dan menyukai kehidupan ini.

disadur dari : http://www.pembelajar.com/

Tidak ada komentar: